Kenapa masih terus bersembunyi, padahal setiap orang terus berkoar-koar dengan cerita di setiap langkah yang mereka lalui.
Aku hanya tak ingin semua orang menebakku dengan mudah, lalu meninggalkan. Biarlah mereka menebak setiap teka-teki yang kubuat sendiri. Dunia ini sudah begitu menjemukkan, tak perlu selalu berterus terang demi mendapatkan perhatian. Inilah caraku, salahkah?
Setiap orang memiliki keegoisan yang sampai saat ini melekat pada diri mereka masing-masing.Mungkin juga termasuk aku. Saat itu turun hujan, sambil menunggu reda beberapa orang berebut menceritakan semua keluh kesahnya dan aku mungkin menjadi pendengar yang baik di sana. Akupun mulai berpikir, apakah saat kuceritakan keluhku mereka juga akan seantusias ini?
Sejak saat itulah aku mulai enggan menceritakan semuanya, entah itu menyenangkan atau bahkan menyedihkan. Aku pikir mereka hanya merasa penasaran dengan ceritaku, setelah itu acuh dan kembali menceritakan kisahnya masing-masing. Begitulah manusia, tak ada yang bisa saling memahami.
Setiap malam, hanya kegelapan dan kehampaan yang mendengarkan ceritaku. walau tak berucap namun terasa. Walau tak terungkap namun menyesakkan. Dengan setia, deru angin yang berasal dari celah jendela berhembus menyaut ceritaku dengan lembut. Kucurahkan melalui tangisan tanpa suara. Menyesakkan sekali menahannya. Sangat sakit, tepat disini; direlung hatiku.
Tak ada yang benar-benar putih, tak ada pula yang benar-benar hitam. Lebih baik menampakkan diri dengan berselimutkan hitam. Walau mereka tak tau, dibalik itu semua terselip merah yang terus menetes tanpa henti.
Aku mulai membenci kebisingan dari bualan topeng figuran. Aku merasa bosan dengan tokoh drama yang selalu bahagia tanpa beban. Aku yakin dunia ini masih terselimuti siluet abu-abu, setiap orang berusaha keras menyembunyikan sebuah kebohongan untuk melingdungi kebenaran yang ada. Merasa bahwa waktu begitu lamban, tak ada perubahan yang nyata semuanya tampak abstak tak dimengerti. Padahal yang sebenarnya diingkan hanyalah merasakan tersenyum bahagia dengan tulus. Kurasa itu semua datang dari diriku, Aku hanya merindukan sesuatu yang hangat disini; dihatiku dan dihidupku.








0 komentar:
Posting Komentar