Sabtu, 14 April 2012

Tahukah...?

Apa kau tak lihat betapa aku sungguh-sungguh ingin membuatmu bahagia, walau dengan nyawa pun, aku rela.
Apa kau tak lihat, saat keringat mulai bercucuran hanya untuk melihatmu tertawa?  Aku bahkan rela menjadi badut hanya untuk terus melihatmu tersenyum.
Setengah mati kuharapkan cintamu, entah apa yang dapat kuterima nanti.
Namun saat ini aku akan terus berusaha. Kau tahu kan, aku sangat berusaha.
Semakin lama perasaan ini semakin meragu, aku diterjang keputusasaan yang bertubi-tubi. Tahukah, aku berusaha mengelaknya. Namun harus kuakui, harapanku seperti punguk merindukan bulan. Tak bisa tergapai.


mimpi indahku mulai terusik kembali. Kesadaran kini tak bisa dielak lagi. Aku tak bisa menyentuh hatimu, tak bisa membuatmu jatuh hati padaku. Tapi mengapa?
Kau tahu, aku terus berusaha menghapus semua masa lalu kelammu bersamanya, namun kau malah terus mengunci rapat hatimu. Tak adakah sedikit ruang untukku dihatimu? Hanya secuil upil pun tak apa.
Sampai di puncak keputusasaan, aku sadar kau tak pernah menoleh sedetik pun padaku. Aku hanyalah sebuah hiasan tak berharga yang kapan saja dapat tergantikan. Aku hanya jadi bayang-bayang masa lalumu, di mana kau tak rela melepaskan sedikit pun memory tentangnya. Tahukah, aku sakit.
Karna hati ini begitu besar mencintaimu, aku rela menjadi bayang-bayang masa lalumu. Tapi sampai kapan? Kapan kau menolehku sebagai diriku sendiri? Sebagai aku yang mencintaimu sepenuh hati.
Kesakitan ini membuatku menjadi mati rasa, aku tak dapat membedakan mana yang obsesi dan mata yang cinta sejati. Dan saat inilah aku putuskan untuk mundur satu langkah dari kehidupanmu, dan jika satu langkah itu malah membuatmu semakin membaik aku akan melangkah lebih jauh lagi darimu.
Benar kata pepatah, cinta memang tak harus memiliki. Aku ingin melihatmu bahagia, tertawa, dan tersenyum dari  hati. Walau bukan aku yang melakukannya. Walau aku tak bisa selalu melihatmu tersenyum. Aku iklas, asal kau tak akan pernah menghapuskan senyuman itu lagi.
Sejauh mungkin aku pergi dari kehidupanmu, namun hatiku tak akan mati hanya karna ini. Semakin jauh jarak yang memembuatku tak bisa melihatmu tersenyum, semakin dalam aku terus merindukanmu. Cinta ini tak akan mati untukmu.
Cinta tak harus selamanya bersama, tak harus selamanya memiliki. Inilah gambaran cintaku untukmu. Hanya melihatmu bahagiapun itu lebih dari cukup, tak usah kau buang tenagamu untuk membalas cinta yang kau tak rasakan, cukup aku yang merasakan cinta ini. Karna aku tulus mencintaimu, dan tak ada orang yang dapat menandingin ketulusan hatiku padamu. Silahkan buktikan.
           
14-04-2012 (0:23)

0 komentar:

Posting Komentar

Pucca In Love
Guestbook